Di sudut pintu itu
Ku menatap sayu rintihan mu
Tak ku kira kabut hitam cukup tebal
Cukup pula tuk meneteskan derasnya rintihan mu
Di sudut ini ku menanti
Menanti kepastian yang pasti
Kedatangan awan putih menaungi
Ku yakin walau itu mungkin
Sedikit demi sedikit hamparan langit memutih
Belain angin mengusir kabut kelam
Tapi ku pun tak kuasa menahan terpaan rintihan mu yang dibawa kepadaku oleh sang angin
Hingga ku pun tergusur sang gagak besar yang menari diatas awan
Ah..ternyata kepastian ini tak pasti saat ini
Ku mulai lesu termakan emosi
Kini q harus teriaki
Sampai kapan akan terus begini!
Dan kini ku harus bergerak.